Fakta tentang Cacar air / Varicella Part 1.

 Oleh dr. Hendra William G.

Cacar air merupakan penyakit infeksi yang sangat menular, yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Cacar air hanya mengenai seseorang hanya sekali seumur hidup. Namun, sejumlah orang mengaku mengalaminya bisa dua hingga tiga kali. Mengapa orang bisa terkena cacar berulang kali?
 
Nah, bila cacar itu terjadi lagi pada orang yang pernah terkena, kemungkinan besar itu merupakan herpes zoster. Herpes ini sangat berbeda dengan herpes kelamin yang merupakan golongan penyakit menular seksual.
 
Penularannya
 
Cacar air berjangkit melalui batuk dan bersin serta sentuhan langsung dengan cairan dalam lepuh cacar air. Di kalangan anak sehat, penyakit ini biasanya tidak parah dan berlangsung singkat. Kondisi pasien bisa menjadi parah bila disertai terjadinya infeksi bakteri pada kulit yang mengakibatkan bekas luka, radang paru-paru, atau radang otak.
 
Penyakit ini merupakan penyakit kulit yang cepat menular. Timbulnya tiba-tiba dan paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena. Dan bila orang dewasa yang menderita cacar air, umumnya gejalanya lebih parah.
 
Penyakit ini timbul pada penderita yang daya tahan tubuhnya menurun. Pada penderita yang memiliki daya tahan tubuh bagus, gejala yang ditimbulkan hanya ringan dan berlangsung singkat dibandingkan dengan penderita yang daya tahan tubuhnya lemah.
 
Penyakit cacar air yang dikenal dengan varisela biasanya ditandai oleh keluhan tubuh mendadak lemas, tak mau makan, demam, dan gatal-gatal. Virus Varicella ditularkan melalui percikan ludah penderita, bisa juga melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan kulit penderita atau secara tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan lepuh penderita.
 
Masa inkubasinya antara 10 hingga 21 hari. Pada anak-anak, jarang dijumpai stadium sebelum kelainan kulit muncul (prodromal). Sementara pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, sering didahului stadium prodromal berupa gejala tubuh lemas, demam, malas makan.
 
Karena gejala-gejala tersebut mirip dengan gejala banyak penyakit lain seperti flu atau campak, banyak orang terkecoh. Setelah muncul erupsi atau kelainan pada kulit, yang merupakan gejala khas cacar air, barulah ketahuan dengan jelas penyakitnya.
 
Setelah masa inkubasi, diikuti timbulnya ruam berbintik merah yang berubah menjadi lepuh dalam beberapa jam. Bentuk lepuhannya khas, yaitu seperti tetesan embun (teardrops). Lepuhan ini rata, tidak ada lekukan di tengah (unumbilicated vesicle). Kalau ada lekukan di tengah lepuhan, biasanya bukan cacar air.
 
"Jika terlihat ada lepuhan, dan mulainya dari bagian tengah badan ke samping, didahului oleh gejala lemas, demam, disertai nafsu makan menurun, dokter sudah memikirkan kemungkinan Anda terkena cacar air," ujarnya. Apalagi jika sekitar dua minggu sebelumnya ada kontak dengan penderita cacar air.
 

Boleh Mandi?
 
Ruam tadi dapat mengenai kulit dan mukosa, yaitu bisa di badan, muka, dan bagian tubuh yang lain. Bila lepuhan digaruk, akan pecah dan terbuka, dan mudah kemasukan bakteri. Jika badan mudah berkeringat atau mandi dengan air tidak bersih maka akan menyebabkan infeksi kulit dibekas lepuhan. Jika infeksi ini terjadi, berarti penyakit virus cacar air akan ditambah dengan penyakit bakteri kulit. Penyembuhannya pun tidak lagi primer dan biasanya akan mengakibatkan terbentuknya jaringan ikat (scar) yang akan meninggalkan bekas.
Dianjurkan mandi dengan air hangat ditambah dengan obat antiseptik dapat membantu membunuh infeksi kulit dan membantu penyembuhan kulit lebih cepat.
 
Penularan cacar air sudah dimulai sebelum timbulnya kelainan kulit, yaitu pada masa inkubasi (24 jam sebelum erupsi). Ketika mendekati masa sembuh pun, masih berisiko untuk menular.
 
Menurut penelitian, sekitar 12 hari setelah sembuh, penderita baru "aman". Namun, agar lebih aman, sebaiknya tiga minggu setelah sembuh, penderita jangan melakukan kontak dengan orang lain.
 
Komplikasi penyakit ini pada anak-anak umumnya jarang timbul. Namun, pada orang dewasa dapat menimbulkan terjadinya radang otak (ensefalitis), paru-paru (pneumonia), ginjal (glomerulonefritis), jantung (karditis), hati (hepatitis), bahkan kematian, jika daya tahan tubuh penderita sangat buruk.
 
Tak ada terapi spesifik untuk cacar air. Bila demam, dapat diberikan obat penurun panas. Untuk mengurangi rasa gatal dapat diberikan bedak yang ditambah dengan zat antigatal (mengandung mentol, kamfora). Selain mengurangi rasa gatal, bedak ini berguna mencegah pecahnya lepuhan lebih dini. Jika timbul infeksi sekunder dapat diberikan antibiotika.
 
Setiap orang bisa terkena cacar air, baik mereka yang sudah maupun belum divaksinasi. Sekitar 75 persen anggota masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun. Orang yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin.
 
Program Imunisasi Nasional, memberikan imunisasi secara gratis bagi bayi usia 18 bulan yang belum pernah menderita infeksi cacar air dan dosis ketinggalan untuk remaja kelas 1 SMP, yang belum pernah menderita cacar air dan divaksinasi sebelumnya. Jika di rumah ada anggota keluarga yang belum pernah terjangkit, dewasa maupun anak-anak, usahakan tidak berkontak langsung dengan pasien cacar air.
 Langkah yang efektif adalah mendapat vaksinasi cacar air.
(Bersambung...)

Bilamana anda mempunyai pertanyaan tentang Cacar Air maupun mengalaminya,
anda dapat menghubungi kami ke :
Klinik Anak atau Klinik Umum
RS. Cahya Kawaluyan (Grup RS. Santo Borromeus)
Jl. Raya Parahyangan KM 3 Kota Baru Parahyangan
Padalarang, Bandung Barat
Telp. 022-6803700 Ext 1136/1138

Bagaimana bila Ibu Hamil Tertular Cacar Air?
atau, 
Pilih Vaksinasi waktu kecil atau lebih baik terkena Cacar Air saja sehingga kebal?

Tunggu dan pantau terus website kami untuk artikel selanjutnya..,