Pencegahan dan Kontrol Penyakit

           Seiring dengan menurunnya angka kesakitan dan kematian anak pada umumnya maka kualitas hidup bangsa akan meningkat pula. Di samping itu saat ini kelompok usia produktif juga semakin meningkat. Meskipun demikian usia anak di bawah 15 tahun masih merupakan kelompok penduduk yang sangat besar dan memerlukan perhatian yang lebih besar lagi
            Secara konvensional, upaya pencegahan penyakit dan keadaan-keadaan yang menghambat tumbuh kembang anak dapat terlaksana dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier yang dapat dilaksanakan selama masa tumbuh kembang.
            Pencegahan primer adalah semua upaya untuk menghindari terjadinya sakit seperti memperhatikan gizi, sanitasi lingkungan yang baik, pengamanan terhadap cedera dan keracunan serta imunisasi terhadap penyakit
            Pencegahan sekunder apabila dengan deteksi dini diketahui adanya penyimpangan kesehatan seorang bayi atau anak  sehingga intervensi atau pengobatan perlu segera diberikan. Memberikan pengobata sesuai diagnosa yang tepat adalah upaya pencegahan agar tidak terjadi komplikasi seperti meninggal atau menimbulkan gejala sisa.
            Pencegahan tersier adalah membatasi berlanjutnya gejala sisa tersebut dengan upaya pemulihan seorang pasien agar dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain, contohnya rehabilitasi medis pada penderita polio
            Vaksinasi atau lazim disebut sebagai imunisasi merupakan suatu tekhnologi yang sangat berhasil di dunia kedokteran. Istilah imunisasi dan vaksinasi seringkali diartikan sama. Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibody secarara pasif, sedangkan istilah vaksinasi dimaksudkan sebagai pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari system imun di dalam tubuh.
 
Imunitas secara pasif dapat diperoleh dari pemberian dua macam bentuk yaitu immunoglobulin yang non spesifik atau gamaglobulin dan immunoglobulin yang spesifik yang berasal dari plasma donor yang sudah sembuh dari penyakit tertentu. Imunoglobulin yang non spesifik digunakan pada anak dengan defisiensi immunoglobulin sehingga memberikan perlindungan dengan segera dan cepat yang seringkali terhindar dari kematian. Sedangkan immunoglobulin yang spesifik diberikan kepada anak yang belum terlindungi karena belum pernah mendapatkan vaksinasi dan kemudian terserang penyakit seperti difteria, tetanus dan hepatitis B. Kedua macam imunitas ini selain mahal , tidak berlangsung permanent dan hanya melindungi dalam beberapa minggu saja.
 
Vaksinasi< merupakan suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan paparan dengan antigen yang berasal dari mikroorganisme pathogen. Antigen yang diberikan telah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit namun mampu mengaktivasi limfosit yang merupakan salah satu dari system darah putih (pertahanan tubuh) menghasilkan antibody dan sel memori. Cara ini menirukan infeksi alamiah yang tidak menimbulkan sakit namun cukup memberikan kekebalan.. Tujuannya dalah memebrikan infeksi ringan yang tidak berbahaya namun cukup untuk menyiapkan respon imun sehingga apabila terjangkit penyakit yang sesungguhnya anak tidak menjadi sakit karena tubuh dengan cepat membentuk anti bodi dan mematikan antigen/penyakit yang masuk tersebut. Vaksin mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :
-          Pertahanan tubuh yang terbentuk akan dibawa seumur hidupnya.
-          Vaksinasi adalah cost effective karena murah dan efektif.
-          Vaksinasi tidak berbahaya. Reaksi yang serius sangat jarang terjadi, jauh lebih jarang dari pada komplikasi yang timbul apabila terserang penyakit tersebut secara alami.
 

oleh : dr. Agustina, Sp.A., M.Kes
Dokter Spesialis Anak RS Cahya Kawaluyan,